MAKALAH PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama :
Asraful Annam
Npm :
2016020065
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANDAYANI MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah
SWT, karena dengan rahmat dan karunia Nya, saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini tentang konsep Pemrograman Terstruktur sebagai salah
satu tugas Mata Kuliah Pemrograman terstruktur .
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Dosen yang telah memberikan dukungan serta memberikan petunjuk dalam
menyelesaikan makalah ini. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Ssemoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG.......................................................i
I.2 RUMUSAN MASALAH................................................ ii
I.2 RUMUSAN MASALAH................................................ ii
I.3 TUJUAN.............................................................. iii
I.4 MANFAAT........................................................... iii
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Pemrograman Terstruktur.............................1
II.2 Tujuan Pemrograman Terstruktur ................................4
II.3 Ciri-ciri Pemrograman Terstruktur ...............................6
II.4 sifat - sifat pemrograman terstruktur.............................6
II.5 kelebihan dan kekurangan pemrograman terstruktur....8
II.2 Tujuan Pemrograman Terstruktur ................................4
II.3 Ciri-ciri Pemrograman Terstruktur ...............................6
II.4 sifat - sifat pemrograman terstruktur.............................6
II.5 kelebihan dan kekurangan pemrograman terstruktur....8
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN.....................................................9
III.1 KESIMPULAN.....................................................9
III.2 SARAN................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Bahasa program merupakan suatu
wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat dimengerti oleh mesin
komputer sehingga bernilai guna. Suatu
bahasa program akan terikat aturan dari
paradigma bahasa. Ada berbagai macam paradigma bahasa : Prosedural, Fungsional, Deklaratif, Object
Oriented, Konkuren.
Perlu diperhatikan perbedaan antara belajar bahasa
program dengan belajar memprogram!!! Belajar bahasa program hanya belajar
tentang sintak (aturan) dari bahasa sedangkan belajar memprogram akan tercakup
beberapa hal yang didalamnya terkandung tentang belajar bahasa program itu
sendiri. Yang harus diperhatikan oleh
mahasiswa yang sedang belajar memprogram, yaitu :
Simulasi , sensibilitas terhadap masalah dan
kemungkinan solusi. Kegiatan dilakukan di kelas, melalui permainan. Contoh :
Mengurutkan tinggi badan mahasiswa dari tinggi
ke pendek atau sebaliknya. Permainan dapat dilakukan secara manual
maupun dengan komputer.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Apa itu pemrograman terstruktur ?
Apa ciri-ciri pemrograman terstrukturl ?
Apa sifat-sifat pemrograman terstruktur?
Dan apa kelebihan dan kekurangan pemrograman
terstruktur ?
I.3 TUJUAN
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah Untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah
Pemrograman terstruktur Sebagai media untuk menambah ilmu pengetahuan
I.4 MANFAAT
Dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa/i dapat lebih memahami dan mengerti
tentang Pemrograman terstruktur.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Pemrograman
Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman
Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan
langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan
algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip
dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu
titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi
langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah –
langkah untuk proses berulang (Loop).
Bahasa pemrograman yang mendukung
pemrograman terstruktur:
·
Cobol
Turbo Prolog
·
C
·
Pascal
·
Delphi
·
Borland
Delphi
Berdasarkan
penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul
dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah
dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh
orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan
tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi
objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah
dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan
program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.pengubahan program (berupa
penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara
lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program
misalnya.
3.dapat digunakannya obyek-obyek
sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang
dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan
kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode
tersebut.
jadi, sangat jelas sekal bahwa
pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus
pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan
kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
permodelan yang mana yang lebh bagus?
itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang
perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada
akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan
pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan
dipelihara
Perbedaan mendasar antara OOP dan
pemrograman terstruktur adalah:
Dengan menggunakan OOP maka dalam
melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara
menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang
dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur,
menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki
tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri:
object oriented menggunakan “method”
sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar
mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ” modules”.
Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur.
“attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel”
pada pemrograman terstruktur.
Persamaan kedua pemrogaman
adalah keduanya termasuk ke dalam
pemodelan pemrograman yang digunakan dewasa ini.
Mana yang lebih baik
tidak
ada yang dapat dikatakan lebih baik karena keduanya memiliki spesifikasi
tersendiri dalam pemrogramannya. Hal ini juga tergantung pada bagaimana pribadi
si pemrogram ingin menyusun program yang akan dibuatnya. Apakah lebih suka
menggunakan yang berorientasikan pada objek maupun pemrograman yang
terstruktur.
Kapan sama2 baik
Pemrograman
prosedural akan dikatakan lebih baik apabila dalam segala situasi melibatkan
kompleksitas moderat atau yang memerlukan signifikan kemudahan maintainability.
Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan pemrograman prosedural adalah kemampuan
kembali menggunakan kode yang sama tanpa menggunakan kode yang berbeda ataupun
mengkopinya kembali. Dengan menggunakan “goto”, memudahkan programmer melacak
kumpulan data sehingga menghindarkan pemrograman terstruktur menjadi seperti
spagethii code.
Pemrograman berorientasikan objek
dikatakan lebih baik apabila Model data berorientasi objek dikatakan dapat
memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan
luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP
mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan
pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.
2. TUJUAN
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Istilah
Pemrograman Terstruktur disebut oleh Prof. Edsger Djikstra dari Universitas
Eindhoven tahun 1965. Pada papernya prof tersebut menyebutkan bahwa sebaiknya
pernyataan GOTO tidak dipergunakan pada pemrograman.
Saat ini pemrograman terstruktur dapat
dianggap sebagai suatu teknik untuk menulis program yang mudah untuk dipahami,
ditelusuri dan dimodifikasi. Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah :
1. Meningkatkan
kehandalan program
2. Program
mudah dibaca dan ditelusuri
3. Menyederhanakan
kerumitan program
4. Memudahkan
pemeliharaan program
5. Meningkatkan
produktivitas pemrograman
3. CIRI-CIRI PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
1. Memiliki
teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar.
2. Memiliki algoritma pemecahan masalah
yang sederhana, standar dan efektif.
3. Program hanya memiliki 3 struktur dasar yaitu
struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan.
4. Program
memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami.
5. Menghindari
penggunaan pernyataan GOTO.
6. Biaya
pengujian yang dibutuhkan rendah.
7. Dokumentasi
program yang baik.
8. Biaya
perawatan dan dokumentasi relatif kecil
4. SIFAT - SIFAT PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
- Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
- Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
- Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
- Tidak menggunakan perintah GOTO
- Biaya pengujian program relatif rendah
- Memiliki dokumentasi yang baik
- Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
(STRUCTURED ANALISYS AND DESIGN / SSAD)
kelebihan :
kelebihan :
- Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
- SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
- Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
- SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
- SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
- SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
- SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
kekurangan :
- SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
- Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
- Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
- Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
- Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
- SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
- SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
6.
METODE PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Pemrograman
terstruktur memakai metode pengembangan Top-Down. Perancangan program dilakukan secara Modular.
- Pengembangan Top-Down
Pengembangan yang
dimulai dari langkah yang global lebih dahulu, yang kemudian diperluas lagi
sehingga didapat langkah rinci
- Modular
Perancangan
program dilakukan dalam bentuk modul-
modul
Teorema
Pada Pemrograman Terstruktur
1. Sequence
Tiap instruksi
dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya
Contoh :
Perintah A
Perintah B
Perintah C
2. Selection
2. Selection
Instruksi akan
dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi
Contoh :
Penggunaan IF-THEN-ELSE
Penggunaas CASE
3. Repetition
Instruksi
dikerjakan berulang – ulang sampai suatu kondisi dicapai.
Contoh :
Penggunaan DO WHILE
Penggunaan REPEAT – UNTIL
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Proses dari
masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah,
sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap
implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program merupakan proses
impelementasi dari algoritma yang disusun.
b. Saran
Dalam menciptakan
program yang baik, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat
mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index,
multiple index dan lain sebagainya.
2.
Bahasa pemrograman yang baik haruslah efisien.
3.
Bahasa programmer yang baik haruslah
berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan
terstruktur dalam array, record ataupun object.
4.
Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram
membuat persiapan dan rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga
tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan testing.
5.
Sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang
baik haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda.
6.
Bahasa pemrograman tersebut harus mudah
dipelajari maupun diajarkan.
7.
Mudah dikembangkan di masa mendatang.
8.
Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki
jangkauan luas pada berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa
yang serbaguna.
9.
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat
dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine
independent.
DAFTAR
PUSTAKA
http://teknologiimut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-pemrograman-terstruktur.html

MGM National Harbor, Las Vegas - JTG Hub
BalasHapusMGM 아산 출장안마 National Harbor, Las Vegas. 3131 성남 출장안마 Las 군포 출장샵 Vegas Blvd S. Las Vegas, NV 89109 MGM National Harbor (MGM/MGM): One MGM hotel in Las 구미 출장샵 Vegas. 순천 출장샵