Jumat, 31 Maret 2017

Kenapa Bisa Terjadi Id returned 1 exit status pada MinGw

Assalamu’alaikum.....
Terima kasih telah mengunjungi blog saya, dan kali ini saya akan membahas tentang kenapa bisa terjadi id returned 1 exit status pada MinGw. langsung saja kita akan membahas masalahnya. id return 1 exit status biasa terjadi di karenakan aplikasi yang anda punya sudah kadaluarsa jadi ada ada 2 yang saya dapat solusinya yaitu dengan menyimpan file program yang kita ketik di MinGw harus Dibuat Folder yang baru selain dari penyimpanan aslinya. dan yang kedua dengan cara upgrade kembali ke versi barunya.
 Mungkin itu saja informasi yang saya dapat berikan benar dan salahnya mohon di maafkan. dan kalau ada solusi lain yang teman-teman dapatkan mohon untuk dimasukkan dalam komentar.
Assalamu’alaikum warahmatullah..........

Makalah Pemrograman Terstruktur by Asraful Annam

MAKALAH PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama             : Asraful Annam
Npm               : 2016020065






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANDAYANI MAKASSAR
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia Nya, saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang konsep Pemrograman Terstruktur sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pemrograman terstruktur .
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan dukungan serta memberikan petunjuk dalam menyelesaikan makalah ini. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Ssemoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.


















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
       I.1 LATAR BELAKANG.......................................................i
       I.2 RUMUSAN MASALAH................................................ ii
       I.3 TUJUAN.............................................................. iii
       I.4 MANFAAT........................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
      II.1 Pengertian Pemrograman Terstruktur.............................1
      II.2 Tujuan  Pemrograman Terstruktur ................................4
      II.3 Ciri-ciri Pemrograman Terstruktur ...............................6
      II.4 sifat - sifat pemrograman terstruktur.............................6
     II.5 kelebihan dan kekurangan pemrograman terstruktur....8
BAB III PENUTUP
    III.1 KESIMPULAN.....................................................9
    III.2 SARAN................................................................10
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
        Bahasa program  merupakan suatu wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat dimengerti oleh mesin komputer sehingga  bernilai guna. Suatu bahasa program akan terikat aturan dari  paradigma bahasa. Ada berbagai macam paradigma bahasa :  Prosedural, Fungsional, Deklaratif, Object Oriented, Konkuren.
Perlu diperhatikan perbedaan antara belajar bahasa program dengan belajar memprogram!!! Belajar bahasa program hanya belajar tentang sintak (aturan) dari bahasa sedangkan belajar memprogram akan tercakup beberapa hal yang didalamnya terkandung tentang belajar bahasa program itu sendiri.  Yang harus diperhatikan oleh mahasiswa yang sedang belajar memprogram, yaitu :
Simulasi , sensibilitas terhadap masalah dan kemungkinan solusi. Kegiatan dilakukan di kelas, melalui permainan. Contoh : Mengurutkan tinggi badan mahasiswa dari tinggi  ke pendek atau sebaliknya. Permainan dapat dilakukan secara manual maupun dengan komputer.

I.2 RUMUSAN MASALAH
Apa itu pemrograman terstruktur ?
Apa ciri-ciri pemrograman terstrukturl ?
Apa sifat-sifat pemrograman terstruktur?
Dan apa kelebihan dan kekurangan pemrograman terstruktur ?



I.3 TUJUAN
              Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah Untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah Pemrograman terstruktur Sebagai media untuk menambah ilmu pengetahuan

I.4 MANFAAT
              Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa/i dapat lebih memahami dan mengerti tentang Pemrograman terstruktur.



















BAB II
PEMBAHASAN

1.     PENGERTIAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).

Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:
·        Cobol Turbo Prolog
·        C
·        Pascal
·        Delphi
·        Borland Delphi







Berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).

Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.

2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.

3.dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.

jadi, sangat jelas sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.

permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara

Perbedaan mendasar antara OOP dan pemrograman terstruktur adalah:

Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur

Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri:

object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ” modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur.

Persamaan kedua pemrogaman

adalah keduanya termasuk ke dalam pemodelan pemrograman yang digunakan dewasa ini.

Mana yang lebih baik
tidak ada yang dapat dikatakan lebih baik karena keduanya memiliki spesifikasi tersendiri dalam pemrogramannya. Hal ini juga tergantung pada bagaimana pribadi si pemrogram ingin menyusun program yang akan dibuatnya. Apakah lebih suka menggunakan yang berorientasikan pada objek maupun pemrograman yang terstruktur.

Kapan sama2 baik
Pemrograman prosedural akan dikatakan lebih baik apabila dalam segala situasi melibatkan kompleksitas moderat atau yang memerlukan signifikan kemudahan maintainability. Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan pemrograman prosedural adalah kemampuan kembali menggunakan kode yang sama tanpa menggunakan kode yang berbeda ataupun mengkopinya kembali. Dengan menggunakan “goto”, memudahkan programmer melacak kumpulan data sehingga menghindarkan pemrograman terstruktur menjadi seperti spagethii code.

Pemrograman berorientasikan objek dikatakan lebih baik apabila Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.


2.     TUJUAN  PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Istilah Pemrograman Terstruktur disebut oleh Prof. Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven tahun 1965. Pada papernya prof tersebut menyebutkan bahwa sebaiknya pernyataan GOTO tidak dipergunakan pada pemrograman.
Saat ini pemrograman terstruktur dapat dianggap sebagai suatu teknik untuk menulis program yang mudah untuk dipahami, ditelusuri dan dimodifikasi. Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah :
1.        Meningkatkan kehandalan program
2.        Program mudah dibaca dan ditelusuri
3.        Menyederhanakan kerumitan program
4.        Memudahkan pemeliharaan program
5.        Meningkatkan produktivitas pemrograman

3.     CIRI-CIRI PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
1.        Memiliki teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar.
2.        Memiliki algoritma pemecahan masalah yang sederhana, standar dan                       efektif.
3.        Program hanya memiliki 3 struktur dasar yaitu struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan.
4.        Program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami.
5.        Menghindari penggunaan pernyataan GOTO.
6.        Biaya pengujian yang dibutuhkan rendah.
7.        Dokumentasi program yang baik.
8.        Biaya perawatan dan dokumentasi relatif kecil




4.     SIFAT - SIFAT PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
  1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
  2. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
  3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
  4. Tidak menggunakan perintah GOTO
  5. Biaya pengujian program relatif rendah
  6. Memiliki dokumentasi yang baik
  7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
5.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR (STRUCTURED ANALISYS AND DESIGN / SSAD)

kelebihan :
  • Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
  • SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
  • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
  • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
  • SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti. 

kekurangan :
  • SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
  • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
  • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  • Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
  • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

6.     METODE PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Pemrograman terstruktur memakai metode pengembangan Top-Down. Perancangan program dilakukan secara Modular.
  • Pengembangan Top-Down
Pengembangan yang dimulai dari langkah yang global lebih dahulu, yang kemudian diperluas lagi sehingga didapat langkah rinci
  • Modular
Perancangan program dilakukan dalam bentuk modul-
modul
Teorema Pada Pemrograman Terstruktur
1. Sequence
Tiap instruksi dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya
Contoh :
Perintah A
Perintah B
Perintah C
2. Selection
Instruksi akan dikerjakan jika kondisi tertentu dipenuhi
 Contoh :
Penggunaan IF-THEN-ELSE
Penggunaas CASE

3. Repetition
Instruksi dikerjakan berulang – ulang sampai suatu kondisi dicapai.
 Contoh :
Penggunaan DO WHILE
Penggunaan REPEAT – UNTIL










BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
 Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program merupakan proses impelementasi dari algoritma yang disusun.
b. Saran
Dalam menciptakan program yang baik, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.     Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya.
2.     Bahasa pemrograman yang baik haruslah efisien.
3.     Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object.
4.     Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan testing.
5.     Sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda.
6.     Bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.
7.     Mudah dikembangkan di masa mendatang.
8.     Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.
9.     Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independent.



DAFTAR PUSTAKA
http://teknologiimut.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-pemrograman-terstruktur.html